Strategi Pangan Prabowo-Gibran: Rahasia di Balik Piring Makan Masa Depan

Beritaterkini.web.id Semoga keberkahan menyertai setiap langkahmu. Hari Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar Berita. Konten Yang Menarik Tentang Berita Strategi Pangan PrabowoGibran Rahasia di Balik Piring Makan Masa Depan jangan sampai terlewat.

Pemerintahan Prabowo-Gibran bertekad mewujudkan swasembada pangan melalui pengembangan kluster pertanian modern seluas 4 juta hektar. Program ini diyakini akan meningkatkan PDB, mencapai kemandirian pangan, dan mengantisipasi perubahan iklim.

Namun, program Food Estate sebelumnya telah terbukti gagal dalam aspek budi daya pangan, dampak ekonomi, keberlanjutan sosial dan budaya, serta lingkungan. Oleh karena itu, pemerintahan Prabowo-Gibran harus berkomitmen kuat untuk menghindari proyek pangan pragmatis yang tidak berkelanjutan.

Untuk mendorong swasembada, pemerintah merencanakan perbaikan infrastruktur, penggunaan teknologi, dan inovasi pertanian. Rencana ini berfokus pada ekstensifikasi lahan dan produksi komoditas utama seperti padi, jagung, dan kedelai.

Selain itu, pemerintah juga mengajukan program makan gratis bergizi untuk anak-anak sekolah dan kelompok rentan. Program ini diperkirakan menelan anggaran Rp 400 triliun per tahun, dengan target menjangkau 82,9 juta penerima.

Namun, ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Pertama, ketergantungan pada ekspansi lahan. Kedua, kurangnya diversifikasi produksi. Ketiga, tantangan distribusi makanan di wilayah terpencil.

Pemerintahan Prabowo-Gibran harus memastikan bahwa strategi pangan memberi solusi atas tantangan sistem pangan saat ini dan ke depan, seperti pertumbuhan populasi, malnutrisi, dan dampak perubahan iklim.

Pengembangan sistem pangan berkelanjutan membutuhkan waktu yang panjang. Pemerintah harus berkomitmen untuk menghindari proyek pangan jangka pendek yang dapat merusak keberlanjutan pangan dalam jangka panjang.

Tanpa strategi pangan yang berkelanjutan, cita-cita Indonesia Emas 2045 akan berakhir sebagai mimpi belaka.