Keadilan Tercoreng: Hakim Terlibat Suap, IKAHI Menjerit Prihatin

Beritaterkini.web.id Selamat datang di tempat penuh inspirasi ini. Pada Hari Ini aku ingin berbagi informasi menarik mengenai Berita. Insight Tentang Berita Keadilan Tercoreng Hakim Terlibat Suap IKAHI Menjerit Prihatin Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.

Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan tiga hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya sebagai tersangka dugaan suap dalam kasus vonis bebas Gregorius Ronald Tannur. Ketiga hakim tersebut adalah Erintuah Damanik, Heru Hanindyo, dan Mangapul.

Kasus ini bermula dari vonis bebas yang dijatuhkan oleh ketiga hakim tersebut terhadap Gregorius Ronald Tannur, terdakwa pembunuhan Dini Sera Afrianti. Vonis bebas ini kemudian dianulir oleh Mahkamah Agung (MA) melalui putusan kasasi pada 22 Oktober 2024.

Kejagung juga menetapkan pengacara Gregorius Ronald Tannur, LR, sebagai tersangka pemberi suap. LR diduga meminta ZR, mantan Kabadiklat Kumdil MA, untuk mengupayakan agar hakim agung MA tetap menyatakan Ronald Tannur tidak bersalah dalam kasasinya.

Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) menyatakan prihatin atas penetapan tiga hakim PN Surabaya tersebut. IKAHI meyakini masih banyak hakim yang bersih dan berintegritas di Indonesia.

Ketua Umum PP IKAHI, Yasardin, mengimbau seluruh hakim di Indonesia untuk tetap menegakkan keadilan dengan integritas yang tinggi. Mari para hakim di seluruh Indonesia, tunjukkan bahwa kita mampu menjadi hakim yang berintegritas dan profesional dalam menegakkan keadilan, ujarnya.

Yasardin juga mengajak seluruh hakim untuk menjadikan kasus ini sebagai momentum untuk bersih-bersih dan berbenah diri bagi lembaga peradilan ke depan.

Kejagung menunjukkan barang bukti tumpukan uang dolar AS dan rupiah dalam penangkapan ketiga hakim dan seorang pengacara. Barang bukti tersebut diduga terkait dengan kasus suap tersebut.

Eksekusi perkara Ronald Tannur dapat dilakukan oleh jaksa dengan petikan putusan setelah dikirim ke PN Surabaya sebagai pengadilan pengaju.