Perempuan dan Anak Berdaya, HNW Jadi Garda Terdepan

Beritaterkini.web.id Assalamualaikum semoga kalian dalam perlindungan tuhan yang esa. Di Tulisan Ini saatnya membahas Berita yang banyak dibicarakan. Ringkasan Informasi Seputar Berita Perempuan dan Anak Berdaya HNW Jadi Garda Terdepan Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.

1.1. Kolaborasi Penting untuk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2.1. Hak Spiritual Ibu Melahirkan
3.1. Ketahanan Keluarga
4.1. Membela Ibu dan Anak Indonesia

Kolaborasi Penting untuk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), menekankan pentingnya kolaborasi untuk memperkuat komitmen pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Ia menyoroti peran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang harus benar-benar menjalankan tugasnya secara efektif.

HNW mengkritik kinerja KPPPA pada periode sebelumnya yang dinilai hanya basa-basi karena kewenangan dan anggarannya yang minim. Ia berharap di era pemerintahan Presiden Prabowo, KPPPA dapat hadir secara nyata untuk melindungi perempuan dan anak Indonesia.

Hak Spiritual Ibu Melahirkan

HNW juga menyoroti pentingnya memenuhi hak spiritual ibu melahirkan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi. Ia mengapresiasi disahkannya UU No.4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (UU KIA) yang memasukkan usulan Fraksi PKS, seperti penambahan cuti melahirkan dan cuti bagi suami yang istrinya melahirkan.

Ketahanan Keluarga

HNW mengapresiasi nomenklatur ketahanan keluarga dalam pemerintahan Presiden Prabowo. Ia mengajak masyarakat untuk berkolaborasi mengawal dan mengkritisi agar program dan anggaran untuk ketahanan keluarga benar-benar terwujud.

Membela Ibu dan Anak Indonesia

HNW menegaskan bahwa membela ibu dan melindungi anak Indonesia merupakan langkah penting untuk mempersiapkan generasi unggulan menyongsong Indonesia Emas 2045. Ia berharap KPPPA dapat diperkuat kewenangan dan anggarannya untuk mengatasi masalah stunting dan masalah serius lainnya yang mengancam panen bonus demografi.